Posts

Komedi Gelap dalam Jas Hukum dan Trauma

Image
img src/ Variety   “You don’t save me. I save me.” Ada rasa pahit yang tertinggal di tenggorokan setelah menamatkan Better Call Saul . Ini bukan sekadar prekuel Breaking Bad . Ini adalah tragedi panjang tentang harga diri, kesepian, dan transformasi—yang dibungkus dalam guyonan, setelan jas murah, dan kantor di belakang salon kuku. Orang mengenalnya sebagai Saul Goodman. Tapi serial ini memaksa kita memanggilnya dengan nama aslinya—Jimmy McGill. Dan nama itu membawa beban. Bukan cuma karena dunia di sekelilingnya menuntut dia menjadi sesuatu yang “lebih baik”, tapi karena dia sendiri tidak pernah benar-benar tahu siapa dirinya. Jimmy bukan Walter White. Dia tidak punya ego sebesar gurun di Albuquerque. Dia hanya ingin diakui. Dianggap. Dicintai. Dan mungkin… dimengerti? Dunia Better Call Saul bukan tempat yang penuh ledakan atau cartel war setiap episode. Ia tenang. Ia lambat. Tapi justru dari kelambatan itulah muncul ketegangan dan penderitaan yang lebih mengiris. Setiap shot ...

Apakah Kamu Benar-benar Bangun? Mr. Robot dan Dunia yang Terasa Seperti Mimpi Buruk

Image
  img src /curbed NY “Sometimes I dream of saving the world. Saving everyone from the invisible hand… But I can’t even save myself.” — Elliot Alderson Di dunia di mana semua orang sibuk menjadi versi online dari dirinya sendiri, Mr. Robot hadir sebagai peringatan sunyi: apa yang terjadi kalau kamu tidak tahu siapa kamu sebenarnya? Serial ini tak sekadar mengangkat tema peretasan atau distopia digital, tapi menelanjangi satu hal yang paling menakutkan—ketika realitas yang kamu jalani bukan lagi milikmu. Elliot tidak tahu apakah ia bangun atau masih bermimpi. Tidak tahu apakah yang ia hadapi benar-benar terjadi atau hanya simulasi dari pikirannya sendiri. Bagi orang lain, ini mungkin delusi. Tapi bagi Elliot, ini kenyataan. Dan itulah inti dari disosiasi—rasa asing terhadap diri sendiri dan dunia di sekitar. Mr. Robot tidak menyederhanakan gejala disosiatif. Serial ini merangkai mereka perlahan, penuh keraguan, dan tidak pernah memberimu jawaban mutlak. Sama seperti hidup. Sala...

Hollywood? Ini Aksi Jepang yang Lebih Membumi dan Menegangkan

Image
img src /Kaiju United Bullet Train Explosion, film yang disutradarai oleh Shinji Higuchi menghadirkan kembali film klasik Jepang tahun 1975, dengan sentuhan modern dan ketegangan ala abad ke-21. Film aksi yang penuh ketegangan ini dirilis di Netflix pada tahun 2025 menawarkan perspektif khas jepang tentang krisis, kerja sama, dan tanggung jawab sipil, seraya menyajikan kisah mendebarkan yang membuat penonton terpukau hingga akhir perjalanan. Premisnya terdengar sederhana, sebuah kereta Shinkansen tujuan Tokyo yang dipasangi bom yang akan meledak jika kecepatannya turun di bawah 100 km/jam. Sekilas, mungkin premis ini mengingatkan kita pada beberapa film yang bertemakan terorisme, namun Bullet Train Explosion memilih pendekatan yang lebih membumi. Tanpa bantuan pahlawan super, kita akan menyaksikan upaya kolektif, rasa tanggung jawab publik, dan keberanian para tenaga profesional yang tetap menjalankan tugasnya di tekanan yang sangat mencekam. Takaichi, yang diperankan dengan cemerlang ...

Chloë Grace Moretz: Versatility is Power

Image
  img src /WallpaperAbyss Lahir pada 10 Februari 1997 di Atlanta, Georgia, Chloe Grace Moretz bukanlah sekadar aktris biasa. Sejak kecil, ia sudah memikat hati penonton melalui peran-peran yang menantang dan penuh emosi, di usia yang masih sangat muda, ia berhasil menancapkan namanya di industri film dengan keberanian dan kedewasaan yang jarang dimiliki oleh remaja seusianya. img src/InpiredPencil Chloe tumbuh di tengah keluarga yang besar bersama lima saudara kandungnya, Trevor, Brandon, Colin, Ethan, dan Kathleen. Kedua orang tuanya, menyadari bakat sang putri sejak dini dan mendukung penuh impiannya, tak butuh waktu lama, Chloe kecil mulai menapaki dunia akting dan mencuri perhatian lewat penampilannya yang begitu totalitas. Sukses membintangi film The Amityville Horror (2005) namanya mulai diperhitungkan, lalu gebrakan besarnya datang melalui karakter Hit-Girl yang ia perankan pada film Kick-Ass hingga namanya melekat di benak penonton dan memperlihatkan keberaniannya mengambil...

Ketika Mimpi, Cinta, dan Kenyataan Menjadi Sebuah Trauma

Image
  img src/ PrimeVideo Sudah hampir sembilan tahun, tapi tetap saja kita tidak bisa melupakan masterpiece satu ini. Yap, La La Land, sebuah film horror yang disutradarai oleh Damien Chazelle, film musical modern yang memperlihatkan magic dari sebuah mimpi dan rumitnya kisah cinta. Seperti yang sebelumnya kalian baca, dan kalian semua tidak salah baca, film ini adalah film horror yang akan selamanya menjadi membekas di hati kalian hingga menyebabkan trauma akibat sakitnya sebuah kisah yang kita sendiri mungkin tidak alami. Film yang telah menyabet berbagai penghargaan bergengsi ini dibintangi oleh Ryan Gosling sebagai Sebastian dan Emma Stone sebaga Mia, yang mana mereka berdua dalam film ini memiliki sebuah cita-cita dan saling mendukung satu sama lain terhadap mimpinya. Film ini pun dimanjakan oleh visualnya yang menakjubkan, dengan warnanya yang tidak lelah dilihat oleh mata, lalu imajinasi yang dituangkan dalam cinematography pada film ini, dan tak lupa original music yang sangat...

Kisah Distopia yang Mengguncang Emosi

Image
  img src/ reddit Pada tahun 2015, Sunrise Studio meluncurkan sebuah series fenomal dalam franchise Gundam, series yang berjudul Gundam: Iron-Blooded Orphans (IBO) disutradarai oleh Tatsuyuki Nagai sukses memukau para penontonnya dengan ceritanya yang sangat emosional. Berlatar belakang masa depan distopia, serial ini mengikuti sebuah kelompok bernama TEKKADAN, berisi tentara anak-anak dari Mars, yang berjuan untuk bertahan hidup dan mendapatkan tempatnya di dunianya yang sudah sangat korup. Tema dari penceritaan film IBO ini mengarah kepada eksploitasi anak, lalu ada juga menceritakan bagaimana para anak yang ter-eksploitasi tersebut mencari identitasnya dan juga meraih tujuannya yang tidak tergambarkan oleh mereka sendiri dengan sangat ambisiusnya. Cerita pada film Gundam ini sangat menyoroti kenyataan pahit yang terjadi ketika perang hingga mungkin dapat membuat para penonton dilema dengan moralnya sendiri. Adapun penulisan karakter-karakter pada series film ini dikembangkan de...

Drawing Closer: Perjalanan Emosi yang Tak Terlupakan

Image
img src/ Netflix 'Kisah seorang pria dengan sisa umur kurang dari satu tahun bertemu dengan wanita yang memiliki sisa umur kurang lebih enam bulan' menarik bukan? Dorama berjudul Drawing Closer yang merupakan adaptasi dari novel berjudul Yomei Hantoshi no Kimi to Deatta Hanashi atau disingkat menjadi Yome Boku karya Aoi ini menawarkan para pecinta film jepang dengan genre romance namun memiliki unsur angst . Mungkin dari premis yang ditawarkan kalian sudah mengira kalau film ini berbau sad ending, namun menurut Saya bagi kalian yang belum menonton film ini, film ini sangat terbuka untuk kalian untuk mencobanya, karena sad ending atau tidaknya, bagi Saya itu kembali bagaimana kalian menerimanya. Kembali ke ulasan Drawing Closer , tim produksi dibalik film ini berhasil membuat sebuah film romance masterpiece yang akan membuat emosi semua penonton hanyut dibawanya. Dari adegan pertama hingga kredit akhir, film ini membenamkan penonton dalam alam semesta di mana setiap frame d...